^_^ .Assalamu'alaikum. ^_^

Selasa, 09 Desember 2014

Hari yang Membingungkan

Oleh: Naila Yumna Salsabila

“Muthia, kamu ikut lomba apa?” Tanya Ranna teman sekelas Muthia.
“Lomba menggambar,” Jawab Muthia sambil memasukkan buku-buku yang ada di atas mejanya kedalam tas.
 Ia senang sekali karena besok ada lomba yang ia hobikan. Ya, Muthia memang hobi menggambar. Setiap mengikuti lomba, ia selalu jadi pemenang.
Tak lama kemudian, bel berbunyi. Artinya, semua warga sekolah diharuskan pulang.
“Eh, pulang bareng yuukk…..” Ajak Lilia.
“Ehmm… boleh…. boleh” Muthia menjawabnya dengan senyuman.
Mereka pun pulang bersama dengan hati gembira. Sesampainya dirumah, Muthia langsung menceritakan tentang lomba menggambar besok.
“Bu, besok aku mau ikut lomba di sekolah. Ayah bisa nganterin aku nggak, bu?” Kata Muthia.
 “Duuhh lomba apa ya sayang? Hari Minggu kan kita mau kerumah paman di Bandung.” Ujar Ibu.
 “Yaahh nggak jadi dong lomba menggambarnya. Padahal kan ini kesempatanku,” Ucap Muthia sambil menundukkan kepala. Gadis kecil itu masuk kedalam kamar dengan kecewa. Ia, menjatuhkan dirinya ke kasur yang empuk. Tiba tiba, terdengar suara telepon dari arah meja belajar. Muthia segera mengangkatnya.
“Halo… Assalamu’alaikum. Maaf ini dengan siapa?” Tanya Muthia memulai telpon.
“Ini aku, Lita. Jangan lupa ya hari  Minggu olahraga. Kita ketemuan di taman dekat rumahku dulu. Kalau nggak datang, nanti aku nggak mau temenan sama kamu lagi,”
“Yaah aku nggak bisa, lain kali aja ya?”
“Kamu gimana sih? Kan kamu, aku, sama Arin udah nyumbang hari Kamis kemarin. Uangnya barusan udah dibelikan makanan. Masa aku dan Arin harus ngembaliin uangnya lagi? Pokoknya kamu harus ikut.”
“Makanannya….”
Tuuuutttt tuuuutttt…..
Lita mematikan telepon. “Yaaahh padahal aku mau bilang sesuatu niiihh...” Ucap Muthia jengkel. Ia,  sebal dengan temannya itu. Baru saja Muthia ingin bicara sesuatu eeh malah langsung di matikan.
 Sorenya, sesudah mandi, Muthia menonton TV di ruang keluarga. Ia menonton film Barbie. Sedang asyik asyiknya menonton, terdengar suara ketukan pintu dari luar rumah.
“Muthiaa… tolong bukakan pintu…” Teriak Ibu dari dalam kamar.
“aahh.. Muthia kan lagi nonton.. Ibu saja laah”   Tolak Muthia. Pandangan matanya masih tertuju pada TV.
“Muthiaa ibu sedang mengurus adikk.. tolong bukakan yaa..”
Muthia pun langsung beranjak dari kursinya dan segera membuka pintu. Ternyata itu adalah Rissa , tetangga Muthia. Rissa memberikan sebuah undangan. “Datang ke acara ulang tahunku ya besok. Ada pertunjukan badut sama pertunjukkan sulap kesukaanmu loh,” kata Rissa sambil berjalan meninggalkan Muthia
“Haahh?? Banyak banget acara di hari Minggu??” Ucap Muthia terkejut.
Tiba tiba, ponsel Muthia berdering. Ia langsung mengangkatnya.
“Halo, ini dengan siapa?”
“Ini Ririn. Teman nya Muthia dulu. Bisa bicara dengan Muthia?”
“Haahh? Ririn? Ini aku Muthia. Ada apa?”
“Ooh rupanya kamu masih kenal aku? Hmm besok aku ingin berkunjung kerumahmu”
tuuut tuuut…
Telpon pun terputus. Kali ini, Muthia yang mematikannya. Ia bingung. Ada lima acara di hari yang sama. .
-----------
 Muthia tidak bisa melewati kesempatannya, yaitu lomba menggambar yang hadiahnya uang sebesar tujuh juta rupiah. Ia juga takut di rumah sendiri sedangkan keluarganya berkunjung ke Bandung. Apalagi, temannya nanti akan marah dan memusuhinya jika Muthia tidak olahraga besok. Ia juga suka sekali dengan pertunjukan badut dan sulap. Belum lagi, besok sahabat penanya akan datang kerumah. Kalau Muthia melewati acara yang kelima ini, ia tidak akan bertemu dengan teman lamanya yang sudah Muthia rindukan.
Hayoo bingung deh…
Kalau kalian mengalami kejadian seperti Muthia, kalian ingin memilih acara yang mana?

4 komentar: